Pengajian
Ba’da Maghrib
Pengajian
ini merupakan pengajian yang diadakan setiap hari selasa dan jumat ba’da
Maghrib, yang di ikuti oleh kalangan anak-anak baik tingkatan SD hingga SMA.
Tempat pengajian mereka ini berada di daerah Jakarta Selatan, jalan raya buncit
dekat penvil (Pejaten Vilage). Mereka tidak hanya mengaji dengan membaca
al-quran saja yang disimak oleh guru mereka, bahkan pengajian mereka juga
membahas dan mendalami ilmu-ilmu agama diantaranya ilmu tauhid, fiqih dan
tasawuf. Mayoritas anak-anak yang mengikuti pengajian adalah penduduk daerah
tersebut, bahkan diantaranya ada yang bertetangga dekat.
Pada hari selasa, pukul 18:10 WIB. Beberapa penduduk warga sekitar
ada yang sudah bersiap-siap berangkat menuju musholla untuk menunaikan ibadah
sholat maghrib berjama’ah, diantaranya ada beberapa anak-anak yang ingin pergi
ke musholla untuk melakukan sholat maghrib berjamaah, beberapa menit terdengar
suara “ Allahhu Akbar.. Allahhu Akbar….”suara yang begitu tidak asing lagi kita
dengar, ya adzan berkumandang seorang bapak-bapak tidak telalu tua melantunkan
adzan tersebut sebagai tanda bahwa waktu sholat telah tiba, beberapa orang dan
anak-anak berdatangan dari rumah mereka untuk ke musholla, sepuluh menit kemudian seorang anak sekitar umur 15 tahun berdiri untuk iqamah dan melakukan ibadah
sholat maghrib berjama’ah yang di imammi oleh sesepuh disitu. Setelah selesai
sholat berjama’ah beberapa orang dan anak-anak keluar meninggalkan musholla
tersebut, ada yang langsung bergegas pulang ke rumah, dan anak-anak yang
mengikuti pengajian setelah maghrib langsung bergegas ke tempat majlis dan
menunggu kedatangan ustadz mereka yang sedang dalam perjalanan. Disini mereka
mengadakan pengajian tidak di musholla akan tetapi mereka mengadakan
pengajiannya di rumah pak Rt yang dijadikan sebagai tempat majlis ta’lim, karena
musholla tersebut kecil tidak terlalu besar dan juga tidak ada tempat khusus
untuk anak pengajian tersebut karena halamannya tidak terlalu luas hanya
beberapa meter saja, kawasan musholla ini terletak di pemukiman padat di daerah
jalan raya buncit wiraguna dan musholla
tersebut masih dipakai untuk berdzikiran setelah sholat berjama’ah dan juga di
khawatirkan anak-anak berisik atau mengganggu ke khusyuan dzikir mereka.
Beberapa anak ada yang sudah sampai duluan dan ada yang baru datang ke tempat majlis tersebut, ada yang sedang bercanda
ada juga yang mengobrol dipotong dengan pertanyaan seorang anak laki-laki yang
menanyakan PR sekolah mereka kepada temannya “ri, besok ada PR gak?” Ari menjawab pertanyaan Adi dengan keraguan “kayaknya gak ada PR
besok di…” walaupun ekspresi Ari seolah-olah sedang berusaha
untuk mengingat tugas sekolah besok. Tidak lama kemudian ada orang yang sedang
memakirkan motornya di pinggir rumah tempat majlis ini, seorang anak laki-laki berumur sekitar 10an memberi tahu bahwa Pak Ustadz sudah datang “udah ada pak ustadz!
Anak tersebut memberi tahu agar supaya teman-temannya tidak terlalu berisik
seperti sebelum ustadz mereka datang. “Assalamualaikum… Sudah lama nunggu?”
Pak Ustadz memberi salam sembari membenahkan jaketnya dan dibarengi dengan
bersalaman dan mencium tangan pak Ustadz tersebut ada juga yang tidak
bersalaman. Mereka kebanyakan anak perempuan yang sudah mengalami menstruasi
karena dalam mazhab imam syafi’i terjadinya batal wudhu jika keduanya sudah
sama dewasa atau baligh. Kemudian beberapa anak-anak
pengajian tersebut menjawab “wa’alaikum salam, baru pak” barulah ustadz
itu duduk dihadapan murid-muridnya dan meminum air yang sudah disediakan diatas
mejanya, setelah minum airnya sekitar 1 menit kemudian pak Ustadz memulai dan
mengawali dengan membaca surat Al-fatihah dan di ikuti oleh semua murid2nya
setelah membaca surat Al-fatihah murid yang datang pertama dialah yang mengaji
duluan yang akan disimak oleh gurunya sendiri. Beberapa anak ada yang sudah
lancar dalam membaca Al-qur’an dan ada juga yang masih tersendat-sendat dalam
membaca Al-qur’an, mereka yang membacanya masih tersendat-sendat tidak kalah
juga dalam semangat mengaji agar bacaan mereka bisa lancar. Waktu terus berjalan satu persatu anak-anak didiknya sudah
membaca Al-quran yang didengarkan oleh Ustadznya kemudian semua membuka kitab
fiqh yaitu safinatun naja’ membahas tentang “Thaharah” masalah (air suci
mensucikan), diterangkan oleh Ustadz tersebut masalah-masalah air yang boleh
dipakai untuk bersuci diantaranya berwudhu, mandi dan untuk bersuci. Pukul
20:00 WIB, setelah pengajian tersebut telah selesai Ustadz sedang berapi-rapi
untuk melanjutkan ke tempat majlis di daerah lain anak-anak bersalaman dan
menunggu Ustadznya pergi dahulu, karena mereka menghormati Ustadnya agar tidak su’ul
adab. Pengajian mereka ini sengaja di mulai ba’da maghrib karena kesibukan
sekolah mereka yang belajar dari pagi sampai sore, namun mereka tidak mengenal
lelah dalam mencari ilmu untuk bekal hidup mereka.