Minggu, 05 Maret 2017

SDIT Al - Amin



Sebuah sekolah dasar Islam yang baru berdiri di dalam komplek perumahan Sawangan Elok yang terletak di kelurahan Durenseribu kecamatan Bojongsari kota Depok. Tidak jauh dari pasar Parung kira kira jaraknya 1,5 Km. Di depan sekolahnya terdapat kolam besar atau warga tersebut biasa menyebutnya (empang), di setiap bangunan di tempel poster bertuliskan “ jangan lupa 5 S Senyum, sapa, salam, sopan, santun” kita bias mendapatinya di depan ruang guru, di tembok rumah kepala sekolah sekaligus pemilik sekolah, dan di setiap bangunan kelas. Di depan rumah Ustadz atau kepala sekolah atau juga pemiliknya, ada 3 anak perempuan yang sedang menuju ke kantin, terdengar juga suara lankah kaki anak yang sedang berlari dan berteriak ”somay, somay!” adapula yang sedang bercanda dengan temannya dan ada yang berkumpul di depan kelas sambil bermain permainan tangan. Pintu kelas 1 ada yang terbuka disini laki laki dan perempuan dipisah kelasnya.
            Lalu  ada 5 orang anak perempuan datang dari arah selatan atau ujung dari arah kiri masjid mereka mengenakan pakaian olahraga dan menggandeng tas mereka, lalu menuju ke arah jalan sempit diantara bangunan kelas 1  dan bangunan yang sedang dibangun. Terdengar seperti air hujan namun, matahari masih sangat cerah, ternyata sebuah air yang jatuh dari lantai 2 yang sedang ada pembangunan untuk ruang kelas baru, diatas terdapat 5 tukan kuli bangunan yang sedang bekerja. Disebelah bangunan yang sedang di bangun, ada rumah berwarna putih dengan 3 lantai, lantai pertama diisi dengan rumah salah seorang guru sekaligus adik dari ustadz atau pimpinan sekolah SD tersebut, di lantai dua nya untuk ruang  kelas, sedangkan lantai 3 nya untuk kamar para santri yang menginap, akan tetapi kamar tersebut kosong karena para santri sedang sekolah. Kamarnya seperti kamar santri pada umumnya yang masih berantakan. Tiba tiba terdengar suara yang sangat berisik dari lantai dua bangunan yang sedang dibangun “tong, tong, tong” begitulah suaranya seperti dua buah besi yang dibenturkan.
            Tidak lama kemudian banyak anak anak berlarian keluar kelas sambil berteriak teriak. Nampaknya sudah waktunya istirahat, anak2 berlarian ke kantin ada juga yang bermain di depan kelas. Suasana di kantin sangat ramai. Tidak jauh dari ruang guru terdengar suara anak menangis dan terlihat beberapa anak mengerumuninya. Lalu ada seorang anak laki laki yang berlari dan berteriak sambil tertawa “haha, Cuma boongan” kemudian anak yang menangis tersebut bangkit dan berteriak mengageti teman2 yang mengerumuni dirinya sambil berlari dan tertawa.
            Di dekat gerbang ada 1 bangunan yang terdapat dua pintu besi seperti warung, ya! Itu adalah kantin, namun 1 pintu belum terbuka. Seorang anak bertanya “bu ini berapa?” “gopean” kata ibu kantin. Tidak lama kemudian datang ibu2 dengan membawa dua plastic hitam besar, dan menggunakan kerudung langsung berwarna merah muda. Lalu meletakkan plastik tersebut kemudian membuka pintu warung satu lagi yang sebelumnya ditutup. Langsung menarik banyak anak2, warung tersebut sudah dikerubuti 7 orang anak yang ingin membeli. Warung nya mejual makanan ringan, dan aneka minuman, gak jauh berbeda dengan warung yang sudah dibuka sebelumnya, namun yang berbeda warung disebelahnya menjual seperti sosis bakar dll. Salah seorang ana bertanya “mi, mi kembali seribu mi” wanita tersebut biasa dipanggil umi oleh anak2 karena beliau janda. Disini tidak ada persaingan antar warung karena disini sudah seperti keluarga. Tidak jauh dari warung terdapat jalan menuju belakang, dibelakang tersebut ada kebun ilalang dan cahaya matahari yang lewat sangat hangat.
            Dibelakang sekolah masih ada satu kantin, disana bertuliskan “Kantin Anak Sehat”. Jika dilihat dari jalan yang tadi, terlihat ada 3 lantai kelas, disana ada anak laki2 yang sedang melihat dari atas. Ada sebuah mobil besar didepan kantin tersebut, sepertinya itu adalah mobil untuk alat menyalurkan semen ke lantai dua bangunan di samping kiri masjid. Disitu ada tangga menuju lantai 2 masjid yang menjadi kelas. Ada guru yang masih dimejanya mungkin masih mendata. Dibelakang masjid sinar matahari nya sangat hangat dan ada angin yang berhembus sepoi sepoi karena disana pohonnya sangat rindang. Meskipun suasana sangat ramai dengan anak anak yang sedang bercanda di dalam kelas maupun diluar yang sedang bermain kejar kejaran. “tong, tong, tong” suara berisik terdengar dari lantai 2, ternyata suara tersebut berasal dari tukang bangunan yang sedang menggetokkan saluran untuk semen dari alat berat / mobil yang didepan kantin tadi. Tukang tersebut menyambungkan pipa besi tersebut agar bias sampai ke lantai 2. Setelah itu ada yang berteriak “anak kelas 3 masuk!” sepertinya jam istirahat sudah selesai, banyak anak yang berteriak untuk memberitahukan temannya bahwa istirahat sudah selesai. Sekolah ini belum mempunyai bel, karena masih tahap pembangunan. Pada akhirnya anak anak pun berlarian menuju ke kelasnya masing masing.

by: Muhammad Rivan Afuana Muslim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar