Sebuah sekolah dasar Islam yang baru berdiri di dalam komplek
perumahan Sawangan Elok yang terletak di kelurahan Durenseribu kecamatan Bojongsari
kota Depok. Tidak jauh dari pasar Parung kira kira jaraknya 1,5 Km. Di depan
sekolahnya terdapat kolam besar atau warga tersebut biasa menyebutnya (empang),
di setiap bangunan di tempel poster bertuliskan “ jangan lupa 5 S Senyum, sapa,
salam, sopan, santun” kita bias mendapatinya di depan ruang guru, di tembok
rumah kepala sekolah sekaligus pemilik sekolah, dan di setiap bangunan kelas.
Di depan rumah Ustadz atau kepala sekolah atau juga pemiliknya, ada 3 anak
perempuan yang sedang menuju ke kantin, terdengar juga suara lankah kaki anak
yang sedang berlari dan berteriak ”somay, somay!” adapula yang sedang bercanda
dengan temannya dan ada yang berkumpul di depan kelas sambil bermain permainan
tangan. Pintu kelas 1 ada yang terbuka disini laki laki dan perempuan dipisah
kelasnya.
Lalu ada 5 orang anak perempuan datang dari arah
selatan atau ujung dari arah kiri masjid mereka mengenakan pakaian olahraga dan
menggandeng tas mereka, lalu menuju ke arah jalan sempit diantara bangunan
kelas 1 dan bangunan yang sedang
dibangun. Terdengar seperti air hujan namun, matahari masih sangat cerah,
ternyata sebuah air yang jatuh dari lantai 2 yang sedang ada pembangunan untuk
ruang kelas baru, diatas terdapat 5 tukan kuli bangunan yang sedang bekerja.
Disebelah bangunan yang sedang di bangun, ada rumah berwarna putih dengan 3
lantai, lantai pertama diisi dengan rumah salah seorang guru sekaligus adik
dari ustadz atau pimpinan sekolah SD tersebut, di lantai dua nya untuk
ruang kelas, sedangkan lantai 3 nya
untuk kamar para santri yang menginap, akan tetapi kamar tersebut kosong karena
para santri sedang sekolah. Kamarnya seperti kamar santri pada umumnya yang
masih berantakan. Tiba tiba terdengar suara yang sangat berisik dari lantai dua
bangunan yang sedang dibangun “tong, tong, tong” begitulah suaranya seperti dua
buah besi yang dibenturkan.
Tidak lama kemudian
banyak anak anak berlarian keluar kelas sambil berteriak teriak. Nampaknya
sudah waktunya istirahat, anak2 berlarian ke kantin ada juga yang bermain di
depan kelas. Suasana di kantin sangat ramai. Tidak jauh dari ruang guru
terdengar suara anak menangis dan terlihat beberapa anak mengerumuninya. Lalu
ada seorang anak laki laki yang berlari dan berteriak sambil tertawa “haha, Cuma
boongan” kemudian anak yang menangis tersebut bangkit dan berteriak mengageti
teman2 yang mengerumuni dirinya sambil berlari dan tertawa.
Di dekat
gerbang ada 1 bangunan yang terdapat dua pintu besi seperti warung, ya! Itu adalah
kantin, namun 1 pintu belum terbuka. Seorang anak bertanya “bu ini berapa?” “gopean”
kata ibu kantin. Tidak lama kemudian datang ibu2 dengan membawa dua plastic hitam
besar, dan menggunakan kerudung langsung berwarna merah muda. Lalu meletakkan plastik
tersebut kemudian membuka pintu warung satu lagi yang sebelumnya ditutup.
Langsung menarik banyak anak2, warung tersebut sudah dikerubuti 7 orang anak
yang ingin membeli. Warung nya mejual makanan ringan, dan aneka minuman, gak
jauh berbeda dengan warung yang sudah dibuka sebelumnya, namun yang berbeda
warung disebelahnya menjual seperti sosis bakar dll. Salah seorang ana bertanya
“mi, mi kembali seribu mi” wanita tersebut biasa dipanggil umi oleh anak2
karena beliau janda. Disini tidak ada persaingan antar warung karena disini
sudah seperti keluarga. Tidak jauh dari warung terdapat jalan menuju belakang,
dibelakang tersebut ada kebun ilalang dan cahaya matahari yang lewat sangat
hangat.
Dibelakang sekolah
masih ada satu kantin, disana bertuliskan “Kantin Anak Sehat”. Jika dilihat
dari jalan yang tadi, terlihat ada 3 lantai kelas, disana ada anak laki2 yang
sedang melihat dari atas. Ada sebuah mobil besar didepan kantin tersebut,
sepertinya itu adalah mobil untuk alat menyalurkan semen ke lantai dua bangunan
di samping kiri masjid. Disitu ada tangga menuju lantai 2 masjid yang menjadi
kelas. Ada guru yang masih dimejanya mungkin masih mendata. Dibelakang masjid
sinar matahari nya sangat hangat dan ada angin yang berhembus sepoi sepoi
karena disana pohonnya sangat rindang. Meskipun suasana sangat ramai dengan
anak anak yang sedang bercanda di dalam kelas maupun diluar yang sedang bermain
kejar kejaran. “tong, tong, tong” suara berisik terdengar dari lantai 2,
ternyata suara tersebut berasal dari tukang bangunan yang sedang menggetokkan
saluran untuk semen dari alat berat / mobil yang didepan kantin tadi. Tukang tersebut
menyambungkan pipa besi tersebut agar bias sampai ke lantai 2. Setelah itu ada
yang berteriak “anak kelas 3 masuk!” sepertinya jam istirahat sudah selesai,
banyak anak yang berteriak untuk memberitahukan temannya bahwa istirahat sudah
selesai. Sekolah ini belum mempunyai bel, karena masih tahap pembangunan. Pada akhirnya
anak anak pun berlarian menuju ke kelasnya masing masing.
by: Muhammad Rivan Afuana Muslim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar