Hari selasa malam rabu, pukul 18:45 pak ustad baru datang ke tempat majlis karna beliau baru saja pulang dari acara haul didaerah cilandak. Semua anak-anak menunggu gurunya yang baru saja sampai ditempat majlis, ustad pun langsung salam dan masuk ketempat majlis dan menyuruh anak-anak mengaji dengannya. Andi yang datang pertama langsung maju untuk mengaji alquran dengan ustadnya, tidak seperti biasanya Andi mengaji dengan lancar suaranya pun terdengar serak atau bisa dikatakan suara Andi seperti mau habis, lalu ustadnya pun bertanya kepada Andi tentang kondisi kesehatannya "kamu sakit?(andi)", andi yang terlihat lesuh menjawab pertanyaan ustadnya dengan suara serak habis "iya nih ustad... kemarin saya pulang sore karna ada latihan upacara buat senin depan, saya ditunjuk sebagai pembina teriak-teriak mulu pas latihan". Ustadnya pun menyuruh dia kembali duduk ketempatnya lagi karena mengajinya saja suaranya suara mau habis. "Oh yaudah... kamu enggak usah ngaji dulu, nulis saja.." andi menolaknya dengan sopan "enggak apa apa ustad, nanti juga sembuh sendiri suara saya." Seakan dia merasa yakin suaranya akan sembuh dengan apa yang dia katakan kepada ustadnya. Kemudian setelah selesai mengaji Andi langsung duduk ketempatnya, giliran Ali yang maju untuk mengaji alquran dengan ustadnya, Ali berbeda dengan Andi yang sudah lancar membaca Alquran masih banyak bacaan yang kurang tepat pada makhrojnya dan panjang pendeknya, namun semangat Ali juga tidak kalah dengan Andi. Memang Ali ini bisa dibilang tidak seperti Andi yang cepat paham dan bisa, Ali ini bisa dibilang kurang cepat bisa bacaanya dengan Andi yang 1-2 kali langsung bisa dan lancar, seperti kejadian Ali membaca mad wajib dengan harakat pendek. Ustadnya "itu mad wajib dibaca panjang bukan pendek.. حُنَفَآءَ ", Ali pun membacanya dengan pendek حُنَفَاءَ", 1-2 kali masih membaca pendek hingga yang ke 4 nya baru dia membaca dengan panjang. Ustadnya pun memahami Ali yang lambat menerima pelajaran langsung sampai-sampai orang tua Ali pernah berbicara kepada ustadnya. "Maaf pak ustad, si Ali memang anak yang lambat dalam belajarnya", dengan tulusnya ustadnya pun menerima Ali sebagai muridnya "iya.. enggak apa apa pak, saya juga dulu seperti dia (Ali), insya allah klo sering mengaji bakal lancar.. yang penting Ali mengaji juga dirumah, bukan dimajlis doamg.."(sambil berbicara juga dengan Ali), dengan senyum-senyum Ali menganggukkan kepalanya sambila berkata "iya ustad..".
Senin, 15 Mei 2017
Lancar dengan tidak lancar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar